Seperti Halnya Anti-Flag, 10 Band Ini Juga Pernah Tersandung Isu Feminisme Dalam Skena
Pada tanggal 19 Juli 2023 atau tiga hari lalu, saya menemukan
unggahan di media sosial yang berisi informasi bubarnya Anti-Flag. Unggahan
tersebut hanya berupa tangkapan layar, dari
situs urun dana Patreon, tanpa disertai deskripsi yang rinci.
Sampai saat ini pun tidak ada pernyataan resmi dari
Anti-Flag, mengapa mereka mengambil keputusan itu. Yang anehnya lagi semua akun
media sosial Anti-Flag, hingga situs resminya lenyap.
Agak kaget juga mereka bubar, sebab banyak lagu-lagu Anti-Flag
yang saya sukai, sebut saja: "You've Gotta Die for the Government", "Turncoat",
"The Press Corpse", "The Bright Lights of America", "Sodom,
Gomorrah, Washington D.C.", "The Ghost of Alexandria", "Brandenburg
Gate", "20/20
Vision" dan lain-lain. Bahkan ketika mereka menggelar konser di Jakarta
pada 2012 lalu, saya bela-belain
datang.
Rasa penasaran lalu menggiring saya mencari-cari informasi dibalik
bubarnya mereka. Sampai saya menemukan kanal podcast Enough. Dalam episode
ke-40 yang diunggah kemarin lusa, mereka menghadirkan Kristina Sarhadi, seorang
penyintas yang mengaku pernah diperkosa seorang vokalis band punk Amerika. Meski
dia tidak menyebut identitas pelaku, namun beberapa situs berita musik
menautkan pernyataannya, dengan bubarnya Anti-Flag.
Saya sendiri tak mau berspekulasi, sampai ada pernyataan
resmi dari Anti-Flag. Tapi kalau boleh jujur isu feminisme memang sedang
hangat-hangatnya di skena musik, termasuk di Tanah Air, dan kasus seperti ini
tidak hanya menimpa Justin Sane vokalis Anti-Flag, beberapa nama lainnya juga
pernah tersandung kasus serupa, berikut sepuluh diantaranya:
1.
Jorge Herera The Casualties
Jorge pernah dituduh melakukan pelecehan seksual. Tuduhan ini bermula dari tulisan perempuan bernama Beth Gorley dalam sebuah blog pada 2013 lalu, yang menyatakan pernah dilecehkan seseorang yang ciri-cirinya mengarah pada Jorge Herera, ketika usianya 16 tahun. Tuduhan tersebut berdampak, dengan banyaknya jadwal tur The Casualties yang dibatalkan. The Casualties juga banyak menerima komentar negatif dari laman Facebook Boycott The Casualties.
Namun tuduhan Beth dan pendukungnya, dibantah keras oleh The Casualties dan para saksi, karena minim bukti dan kurang mendetail. Pada 2017, Jorge menyatakan pensiun dari dunia musik, keputusannya murni karena ingin punya banyak waktu bareng keluarga. Meski begitu, masih saja ada pihak-pihak yang mengaitkan keputusannya dengan isu tersebut. Padahal hubungan Jorge dengan personel lainnya juga biasa-biasa saja, tak ada masalah.
2.
Keish de Silva (The Hard-Ons)
Keish adalah vokalis sekaligus drummer band punk rock legendaris asal Australia, The Hard-Ons. Berdasarkan pernyataan resmi band yang termuat di rollingstone.com pada 2021 lalu, Keish de Silva ditunding telah melakukan pelecehan seksual. Atas tindakan itu dia didepak dari band yang dibentuknya pada 1981 silam. Kasus ini nampaknya tidak sampai ke ranah hukum, dan posisi Keish lalu digantikan oleh Tim Rogers dari band You Am I.
3.
Erick Medina (Blood For Blood)
Blood For Blood adalah unit hardcore punk legendaris yang cukup disegani di Boston, Amerika. Pada 2012 silam Erick "Buddha" Medina sang vokalis, ditunding melakukan tindakan asusila. Dampak dari insiden itu Erick ditendang oleh rekan-rekan satu bandnya. Melansir dari punknews.org, insiden itu terjadi saat BBQ setelah memorial day yang berlangsung di akhir pekan, di mana Medina yang sedikit mabuk mendorong seorang gadis berusia 13 tahun ke dinding, dan mulai menciumnya, si gadis pun berontak. Atas insiden tersebut Medina ditangkap, selain pihak kepolisian yang turun tangan, kasus ini juga ditangani oleh pihak Layanan Sosial Departemen Anak dan Keluarga Massachusetts.
4.
Bones (Lower Class Brats)
Do not support The Lower Class Brats tulis seorang anggota perempuan dalam sebuah utas di situs anarcho-punk.net. Perempuan itu membeberkan pengalaman tak mengenakkan, yang dialaminya pada 6 Juli 2012 silam. Di mana saat gig berlangsung, seseorang yang mirip dengan Bones DeLarge meremas bokongnya. Pria itu lalu bergegas keluar di tengah kerumunan. Akan tetapi kasus ini tidak menyeruak kepermukaan, dan tidak ada pula tanggapan resmi dari pihak Lower Class Brats. Mungkin karena banyak punker yang berdandan dan berperawakan seperti Bones pada malam itu, sehingga tundingan ini dinilai lemah dan mengada-ada.
5.
Jim Hesketh (Champion)
Di komunitas straight edge lokal Ibu Kota, nama Champion (1999-2006) sempat populer pada awal hingga pertengahan dekade 2000. Pasca Champion bubar, Jim Heskets sang vokalis pergi membentuk band baru bernama True Identity di 2015. Akan tetapi kebersamaan Jim dengan True Identity tidak berlangsung lama, pada 2016 band ini menyatakan bubar dan membatalkan sejumlah show-nya, karena kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan Jim pada beberapa wanita, yang bahkan masih di bawah umur.
Kasus ini terkuak dari unggahan status Facebook seorang wanita asal Washington bernama Charlie Stone, yang mengaku pernah dilecehkan oleh Jim, ketika dia berusia 14 tahun. Bahkan 10 - 15 wanita lain juga memberitahunya, kalau Jim melakukan hal yang sama pada mereka. Namun bukannya memberi penjelasan kepada publik, Jim malah menutup semua akun media sosialnya. Tidak diketahui kelanjutan kasus ini, namun sebagian orang mulai meragukan keterangan sepihak Charlie Stone. Di sisi lain komunitas kadung mengecapnya sebagai predator seks.
6.
Jesse Lacey (Brand New)
Pada akhir 2017, Jesse Lacey frontman Brand New dituduh melakukan pelecehan seksual. Kedua wanita yang menjadi korbannya mengaku peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2002, atau saat mereka masih di bawah umur dan Lacey berusia 20-an awal. Atas tuduhan tersebut Lacey meminta maaf secara terbuka di laman Facebook Brand New, dan berterus terang memiliki kecanduan seks di masa lalu. Namun Lacey mengklaim telah menjalani terapi untuk mengatasi kecanduannya selama satu dekade lebih, sebelum tuduhan itu mencuat ke publik.
7.
Matt Barnum (Homewrecker)
Buat yang suka Hatebreed, Integrity, dan Coverge, mungkin bakal klop mendengarkan Homewrecker. Sepanjang karirnya band ini hanya menelurkan tiga album penuh, sebelum akhirnya bubar pada pertengahan tahun 2020 karena kasus yang menimpa Matt Barnum sang vokalis. Melansir dari brooklynvegan.com Barnum dikabarkan melakukan pelecehan seksual dan penyimpangan ke beberapa wanita, beberapa di antaranya bahkan masih di bawah umur.
Imbas dari insiden itu Barnum ditendang dari Homewrecker, bahkan pihak label (Good Fight Music) juga mendepak mereka. Alih-alih bertahan Homewrecker malah berujung bubar, lantaran Izzi (drummer) tertimpa kasus serupa, sehingga personel lainnya memilih hengkang. Tuduhan terhadap Barnum dan Izzi terus berlanjut di akun Instagram @survivingmattbarnum.
8.
Andy Voorhees (Bent Life)
Bent Life adalah band hardcore asal Nebraska, yang terbentuk pada 2010 silam. 2016 lalu, mereka melepas debut album berjudul Never Asked for Heaven via Bridge Nine Records. Album itu cukup direspon baik para pendengar, namun sayang dua tahun kemudian mereka justru bubar, lantaran Andy Voorhees sang vokalis tersandung kasus pelecehan seksual, yang dilakukannya 2008 silam. Andy memang melakukan hal tercela, namun setidaknya dia sosok yang bertanggung jawab, dan gentle mengakui serta menyesali perbuatannya. Dia juga meminta maaf kepada para korban dan penggemar Bent Life, atas sikapnya yang tidak senonoh di masa lalu.
9.
Anthony Raneri (Bayside)
Nasib apes pernah menimpa Anthony Raneri, frontman band post-hardcore asal New York, Bayside. Mengutip dari loudwire.com, pada April 2021 lalu Anthony Raneri pernah terseret kasus pelecehan, lantaran namanya dicatut oleh seorang predator seks asal Florida. Kasus ini bermula dari seorang seniman tato bernama James Ranieri, yang mengaku sebagai sepupu Anthony. James melakukannya untuk memikat wanita di media sosial, dan berhasil kopdar dengan beberapa di antaranya.
Pada akun instagram pribadinya, Anthony lalu membuat pernyataan kalau dirinya tak mengenal James. Unggahan tersebut akhirnya menjadi semacam forum, bagi para penyintas bertukar informasi. Kasus ini mendapat perhatian sheriff, dan jaksa negara bagian setempat. Empat bulan kemudian James ditangkap, dengan dakwaan tiga kasus pelecehan seksual. Banyak orang meyakini kalau korbannya lebih dari itu, hanya saja mereka mungkin enggan melapor.
10. Zack Dear (Stone)
Stone adalah band hardcore besutan Zach
Dear mantan gitaris Expire. Merujuk situs berita musik altpress.com pada 2018 lalu, Zach pernah tersandung kasus pelecehan
seksual ke beberapa wanita. Buntut dari tuduhan tersebut, Stone didepak oleh
Pure Noise Records. Band ini juga menghapus semua akun media sosialnya, termasuk
akun pribadi Zach. Namun sebelum menghapus twitter akunnya, Zach sempat mengunggah twitpic permintaan maaf, dan mengakui
dirinya salah mengartikan sinyal, dengan menganggap perbuatannya itu didasari
rasa suka sama suka. Sampai saat ini tidak ada kejelasan mengenai status Stone,
Zach hanya mengungkapkan kalau mereka rehat dari segala aktifitas. Akibat
insiden ini debut albumnya jadi minim promosi, dan hanya dirilis dalam format
piringan hitam secara terbatas.
Komentar
Posting Komentar